Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pokok Anggur dan ranting

Bacaan Firman Tuhan: Yes 5:1-7; Yoh 15:1-8
Nabi Yesaya mengatakan tentang kebun anggur Allah. Kebun anggur itu berasal dari pokok anggur pilihan dan ditanam ditanah yang subur. 

Pokok anggur yang benar

Selanjutnya kebun itu dijaga agar pokok anggur itu terjaga, terpelihara dan menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi setelah segala usaha dan penantian itu, pokok anggur ini akhirnya menghasilkan buah tetapi buahnya asam.

Kebun anggur disini adalah gambaran tentang Israel dan Yehuda yang adalah umat pilihan Allah dan buah yang dimaksudkan disini adalah cara hidup yang dijalani oleh umat itu (Yes 5:7).

Selanjutnya Yesus Kristus menyebut Dia adalah pokok anggur yang benar dan kita adalah ranting-rantingnya dan Bapa sebagai Pengusaha atau Pemelihara (Yoh 15:1-2).

Seorang pemelihara pokok anggur pasti menantikan dan mengharapkan pokok anggur itu akan mengeluarkan buah yang manis. 

Demikian pula Allah sebagai pemelihara pokok anggur Dia menanti dan berharap ranting-ranting akan mengeluarkan buah yang manis.

Tuhan Yesus berkata setiap ranting yaitu kita orang yang percaya yang tidak berbuah  dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan supaya lebih banyak berbuah (Yoh 15:2), ini adalah cara pemilik kebun anggur mengerjakan ranting-ranting anggur. 

Ada ranting yang dipotong dan ada ranting yang dipangkas atau dibersihkan.

Ranting yang dipotong akan kering selanjutnya akan dibuang kedalam api. Sedangkan,

Ranting yang berbuah akan dipangkas, dibersihkan agar semakin banyak berbuah.

Ketika kita mau sungguh-sungguh hidup benar dan meninggalkan dosa, maka Allah juga akan semakin mengerjakan hidup kita.

Untuk menempatkan Saulus sebagai rasul yang cemerlang maka Allah harus membawa dia ke jalan-jalan yang sulit, lembah-lembah yang curam dan gelap (Kis 9:13-16; Kis 20:22-23; 2Kor 6:4-10; 2Kor 11:23-28). 

Namun buah dari pelayanan rasul Paulus begitu luar biasa begitu banyak kota mendengar injil dan jemaat-jemaat baru ditanam disana.

Tuhan seringkali harus merendahkan kita sebelum Dia dapat meninggikan kita.

Dia juga akan membawa kita kepada kesulitan dan kegagalan sebelum Dia akan memberkati kita dengan berkat-berkat yang lebih besar.

Sadrak, Mesak dan Abednego harus melewati perapian yang menyala-nyala sebelum akhirnya ditempatkan pada kedudukan yang tinggi. Begitu juga dengan Daniel harus melewati gua singa.

Jadi jikalau karena kesetiaan kita kepada Allah dan kita harus mengalami banyak beban, pergumulan panjang dan berbagai penderitaan, percayalah itu semua cara Allah mengerjakan hidup kita agar kita berbuah lebih banyak. karakter kita semakin baik, iman kita semakin kuat dan berkat-berkatNya dapat dilimpahkan didalam kita.

Kej 50:20
Ul 8:2-3
Yer 29:11
Rm 8:28

Tidak ada mahkota tanpa salib, tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan.