Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengaku Dosa Pasti Diampuni

Bacaan Firman Tuhan:
Mat 6:12, Neh 1:6-9

Mat 6:12: "dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;"

Neh 1:6-8: "berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu. Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa, hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa."

Dua ayat diatas setidaknya memberikan suatu landasan kebenaran tentang tindakan "pengakuan dosa".


Dalam gereja-gereja tertentu Pengakuan dosa merupakan bagian dari sakramen gereja dan sebagian yang lain menjadikannya bagian dari liturgi gereja di setiap ibadah.

Apakah dengan pengakuan dosa sudah memastikan bahwa dosa seseorang diampuni, lalu bagaimana kita tahu bahwa dosa kita benar-benar sudah diampuni lewat pengakuan dosa kita?

1Yoh 1:9: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

Bandingkan dengan ayat,

Yos 7:19-20,25: "Berkatalah Yosua kepada Akhan: “Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah di hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku.” Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: “Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku: … Berkatalah Yosua: “Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini.” Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu."

Ayat sebelumnya menyebutkan bahwa apabila seseorang mengaku dosa, maka Allah akan mengampuni dosanya.

Sementara dalam kasus Akhan disayat diatas walaupun Akhan sudah mengaku dosa tetap saja dia tidak diampuni dan harus harus dilempari batu.

Kemudian perhatikan ayat berikut ini,

Mat 3:5-6: "Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan."

Dan ayat selanjutnya

Mat 3:7: "Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?"

Ayat diatas mirip dengan ayat-ayat sebelumnya, diceritakan disini bahwa ada orang-orang yang mengaku dosa dan dibaptis, 

Tetapi disisi lain Yohanes pembaptis dengan keras menegur orang-orang Farisi dan Saduki yang hendak melakukan hal yang sama, bahwa mereka tidak dapat menghindar dari murka Allah.

Oleh sebab itu kita akan memeriksa kembali ayat Mat 6:12 bagaimana pengakuan dosa yang diajarkan Yesus.

1. Pengakuan dosa yang mendatangkan pengampunan berangkat dari pengampunan yang telah kita lepaskan kepada orang lain.

Artinya kalaupun setiap hari kita mengaku dosa, tetapi tanpa kita bisa melepaskan pengampunan kepada seseorang, maka hal itu tidak mengubah apapun (Mat 6:14-15).

Mat 6:14-15: "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Mengampuni kesalahan orang berarti ketika ada orang yang melakukan kesalahan kepada kita, maka kita mengambil sikap untuk mengampuninya.

Jadi posisi kita disini "korban" dari tindakan orang lain. Ketika kita selalu memiliki pengampunan kepada orang yang bersalah kepada kita, ketika kita berdosa kepada Allah tanpa sengaja maka pengakuan dosa kita pasti diterima Allah.

Tetapi tidak selalu orang lain yang bersalah kepada kita, seringkali kita juga bisa bersalah kepada orang lain, maka selanjutnya; 

2. Pengakuan dosa yang benar harus berangkat dari rekonsiliasi. Rekonsiliasi artinya memulihkan hubungan pada keadaan semula. Mat 5:23-24.

Mat 5:23-24: "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu."

Jadi tidak cukup kita hanya mengaku dosa kepada Tuhan, justru hal pertama yang Yesus tekankan disini adalah rekonsiliasi atau berdamai terlebih dahulu dengan orang yang kepadanya mungkin kita telah berdosa. 

Itulah sebabnya dikatakan bahwa kita harus saling mengaku dosa Yak 5:16.

Yak 5:16: "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."

Jadi rekonsiliasi adalah keberanian atau keterbukaan hati untuk mengakui dosanya terhadap orang yang kepadanya kita telah berdosa, dan hal ini harus mendahului pengakuan dosa kita kepada Tuhan.

Contoh dalam Alkitab; Im 6:2-6.

Bagaimana kalau permintaan ampun kita tidak diterima oleh orang yang kepadanya kita telah bersalah? Maka masalahnya bukan lagi pada kita.

Dua poin diatas adalah pengakuan dosa, berkenaan dengan dosa yang ada kaitannya dengan orang lain atau sesama kita. Entah kita sebagai "korban" tindakan dosa orang lain, atau sebaliknya sebagai pelaku perbuatan dosa kepada orang lain.

Maka pengakuan dosa yang mendatangkan pengampunan dari Allah adalah: Pertama, Telah selalu memberi pengampunan kepada siapapun yang berdosa kepadanya, dan berikutnya, telah terlebih dahulu berdamai atau rekonsiliasi.

Lalu bagaimana jika seseorang yang melakukan dosa disini tidak ada kaitannya dengan orang lain, tidak ada orang yang dirugikan atau terluka oleh karena perbuatan dosanya.

Contoh yang sangat indah dari perumpamaan yang Yesus ajarkan dalam Luk 15:11-24.

Anak bungsu ini kembali dan menemui Bapanya terlebih dahulu baru mengakui semua dosanya.

Jadi poin yang ketiga yaitu

3. Pengakuan dosa yang benar harus lahir dari pertobatan.

Banyak orang sekarang melakukan yang sebaliknya, setiap minggu mungkin mengaku dosa tetapi ia tidak pernah kembali-kembali kepada Tuhan alias bertobat.

Maka hal tersebut tidak akan mendatangkan pengampunan, tanpa pertobatan pengakuan dosa kita hanyalah sebuah kemunafikan.

Hal ini sebenarnya sejajar dengan tindakan merendahkan anugerah dan kebaikan Tuhan dan menyia-nyiakan keselamatan.

Ibr 2:3: "bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan"

2 Korintus 6:1 (TB) Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.