Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iman dan Persembahan (Part 1)

Pembacaan Alkitab: Ibrani 11:4,17-18

Mungkin ada orang Kristen yang berpikir, menjadi orang Kristen percaya Tuhan Yesus saja sudah cukup tidak perlu berbuat ini dan itu.

Iman, persembahan



Ibrani 11 ini mencatat tentang saksi-saksi iman dan ada dua tokoh iman disebutkan disana yang menunjukkan imannya lewat kesediaan memberikan kurban persembahan yaitu Habel dan Abraham.

Itu berarti bahwa kurban persembahan yang benar ada kaitannya dengan iman.

Bagaimana kurban persembahan yang berkorelasi dengan iman, sehingga apa yang kita berikan baik waktu, tenaga, pikiran dan harta semua karena iman.

1. Dari Habel kita belajar bahwa Iman mendorong kita memberi persembahan yang lebih baik (Ibr 11:4)

Habel memberi persembahan yang lebih baik dari Kain, persembahan Habel berasal dari anak sulung kambing domba. Persembahan Habel mengandung makna pengakuan dirinya sebagai orang yang berdosa yang pantas mati dan hanya mengharapkan belaskasihan dari kurban Agung.

Jadi persembahan yang lebih baik harus lahir dari kerendahan hati bahwa keberadaan kita hanya karena Kurban Agung Yesus Kristus diatas salib, maka selayaknya kita mempersembahkan seluruh hidup kita, baik tenaga, waktu, pikiran atau harta bagi kemuliaan Allah.

Karena segala sesuatu berasal dari Tuhan, kita hanya sebagai pengelola berkat Tuhan, maka sudah selayaknya untuk memberikan kepada Tuhan (1Taw 29:10-15)

Persembahan bukan untuk memperlihatkan kepada orang-orang bahwa diri kita lebih baik atau lebih unggul dari yang lain.Luk 18:9-14

2. Dari Abraham kita belajar bahwa,
* Iman mendorong kita untuk memberi dengan ketaatan (Kej 22:1-3). Persembahan tidak boleh menggantikan ketaatan kepada Allah dan firman Nya (Mat 15:3-5)
*Iman mendorong kita untuk memberi dengan rela (Ibr 11:17)
* Iman mendorong kita untuk memberi dengan pengharapan (Ibr 11:18-19) artinya bahwa kita akan menerima kembali sesuatu yang lebih baik dari Tuhan.

Jadi iman dan persembahan tidak boleh dipisahkan.

Kurban persembahan harus dilandasi oleh iman.

kurban persembahan yang dilandasi oleh iman melibatkan kesediaan memberi yang lebih baik, didasarkan pada kerendahan hati dan kebergantungan pada belaskasihan Kurban Agung Yesus. 

Habel memberikan contoh persembahan yang lahir dari kerendahan hati, sementara Abraham menunjukkan bahwa persembahan yang benar melibatkan ketaatan, kelapangan hati, dan harapan akan berkat Tuhan. 

Dengan demikian, persembahan bukanlah cara untuk memamerkan keunggulan diri, melainkan ungkapan iman, ketaatan, dan pengharapan kepada Allah.