Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iman dan Persembahan Bag.3 Prinsip Pemberian dari 2Kor 8-9

Sebelumnya kita telah belajar lima prinsip dasar pemberian Alkitabiah yaitu 

Pertama, memberi adalah ukuran kecintaan orang percaya kepada Tuhan. Kedua, memberi adalah ekspresi iman. Ketiga, Memberi lebih menerima lebih. Keempat, memberi harus dilakukan secara rahasia. Kelima, memberi menghasilkan kemauan untuk bekerja.




Saat ini kita akan melihat prinsip memberi berdasarkan 2 Kor 8-9.

1. Paulus mendorong jemaat Korintus untuk mencontoh jemaat Makedonia yang tidak menjadikan kemiskinannya sebagai alasan untuk tidak memberi (2Kor 8:1-2)

Jemaat Makedonia adalah jemaat yang miskin, bukan hanya miskin tetapi Sangat miskin (ayat 2). Namun mereka tidak menjadikan kemiskinan itu sebagai alasan untuk tidak bisa memberi. Justru mereka dikatakan kaya dalam kemurahan.

Apa yang menjadikan jemaat yang miskin tapi bisa kaya dalam kemurahan adalah kesadaran mereka akan "kasih karunia Allah" (ayat 1).

Kita perlu merenungkan betapa dahsyatnya Kasih karuni Allah ini. Yoh 1:17 ada semacam kontras antara hukum Taurat dan kasih Karunia.

Hukum taurat memperlihatkan siapa kita sebenarnya, Rm 3:20, 23, Rm 6:23.

Sedangkan Kasih karunia Allah memperlihatkan siapa dan bagaimana Allah itu, Rm 3:24, Rm 5:6, 8-11. 2Kor 8:9.

Dan Kasih karunia Allah ini akan menghasilkan pemberian yang luar biasa yaitu: mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka (2 Kor 8:3).

2. Dengan kerelaan sendiri mereka mengambil bagian, dan memohon agar disertakan dalam pelayanan kasih (2Kor 8:4,

Ada dua prinsip kebenaran yang kita lihat bahwa memberi harus timbul dari kerelaan atau pilihan kita sendiri. Sehingga kita memberi dengan sukacita 2Kor 9:7

Dan yang kedua tidak ada satupun yang tidak berpartisipasi semua meminta untuk diikutsertakan. 

Sejatinya setiap orang percaya memiliki dorongan dan semangat yang sama untuk ikut berpartisipasi dalam pelayanan kasih ini.

3. Mereka bersedia membuat janji untuk memberi dengan berkomitmen untuk menyelesaikannya dalam kurun waktu tertentu (2Kor 8:10-12 bd 2Kor 9:5)

4. Bahwa dalam memberi, kita sedang menabur 2Kor 9:6

5. Allah akan mencukupi kebutuhan mereka yang memberi dengan kerelaan dan sukacita (2Kor 9:8-9)

6. Allah akan menyediakan benih untuk ditabur bagi setiap orang yang mau menabur bahkan melipatgandakan (2Kor 9:10).

Berdasarkan ayat tersebut kita melihat bahwa dalam setiap pemberian Tuhan didalamnya ada benih dan ada roti. Artinya ada yang harus di tabur dan ada yang harus dimakan.

7. Kesetiaan dalam pelayanan kasih ini melimpahkan ucapan syukur dan memuliakan Allah (9:12-15).

Dan semua ini akan terjadi ketika kita menyadari kasih karunia Allah dalam hidup kita secara pribadi.