Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yusuf Dan Mimpi-mimpi

Yusuf Dan Mimpi-mimpi - Kisah Yusuf dimuat dalam kitab Kejadian 37-50. Ceritanya bermula dari mimpi-mimpi yang dia ceritakan kepada saudara-saudaranya dan karena cerita mimpi itulah Yusuf semakin dibenci oleh saudara-saudaranya. Kej 37:1-11.

Mimpi Yusuf

Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Itulah pengertian umum dari mimpi.

Namun didalam Alkitab mimpi biasanya bukan hanya sekedar bunga tidur, mimpi bisa jadi sebuah visi dari Allah, walaupun ada juga yang adalah bunga tidur (Pkh 5:2 Bd Kis 2:17).

Mimpi Yusuf jelas bukan bunga tidur, hal itu nampak dari reaksi saudara-saudara Yusuf yang marah mendengar mimpinya sehingga mereka berusaha untuk mencelakai saudaranya itu agar mimpi-mimpinya itu gagal (Kej 37:19-20).

Kejadian 37:19-20 (TB) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang! 
Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"

Akhirnya rencana untuk menghancurkan mimpi Yusuf itu mulai dilancarkan oleh saudara-saudaranya. 

Diluar dugaan dan pengetahuan Yusuf dan saudara-saudaranya sesungguhnya Allah sedang melaksanakan rancangan Nya untuk membawa Yusuf kepada penggenapan mimpi itu. 

Inilah cara kerja Allah yang penuh misteri dan sering tidak dipahami oleh pikiran manusia sampai saat semua telah tergenapi barulah manusia biasa mengerti betapa luar biasa rancangan Allah.

Hal pertama untuk memulai perjalanan menuju mimpi itu, Allah memakai atau memanfaatkan kejahatan saudara-saudara Yusuf yang menjualnya kepada orang Ismael lalu oleh orang Ismael (Midian) itu ia dijual ke Mesir kepada Potifar salah seorang pegawai istana Firaun (Kej 37:12-36).

Yusuf bekerja dirumah Potifar sebagai pelayan yang dipercaya. Entah berapa lama ia bekerja disana selanjutnya peristiwa yang tidak mengenakkan dialami Yusuf, dia difitnah dan langsung dimasukkan kedalam penjara tempat tahanan-tahanan raja dikurung (Kej 39:1-23).

Tetapi penulis narasi ini berusaha mengingatkan para pembacanya dengan memberi penekanan pada cerita itu bahwa;
"Tetapi Tuhan menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya" (Kej 38:2; 21). 

Jadi jelas bahwa ditengah pahit getirnya kehidupan yang dialami Yusuf ada Allah yang senantiasa mendampingi dia melewati masa-masa itu. 

Allah yang sama hari ini FirmanNya berkata bahwa Dialah Imanuel, Allah yang beserta kita.

Selanjutnya didalam penjara Yusuf mengartikan mimpi juru minuman dan juru roti yang sama-sama ada didalam penjara pada waktu itu.

Dan benar sesuai dengan apa yang diartikan oleh Yusuf mimpi itu menjadi kenyataan. Sebelumnya Yusuf minta kepada juru minum raja apabila posisinya sudah dikembalikan oleh raja agar dirinya diingat, tetapi Yusuf dilupakan begitu saja.

Mungkin Yusuf kecewa saat tahu bahwa dirinya dilupakan oleh juru minuman raja yang dikembalikan lagi kejabatannya yang semula. Akan tetapi dilupakannya Yusuf bukan sebuah kebetulan itu ada dalam rancangan Allah. 

Kalau seandainya Yusuf keluar dari penjara karena usulan juru minuman raja, maka Yusuf keluar hanya sebagai pelayan atau mungkin ia hanya akan kembali bekerja dirumah Potifar.

Itulah sebabnya Allah dalam rencana-Nya membiarkan Yusuf untuk tetap didalam penjara.

Kitapun mungkin sering merasa bahwa ini adalah kesempatan yang bagus dan lain sebagainya, tetapi kemudian mungkin terlewatkan begitu saja diluar kemampuan kita, maka percayalah bahwa dalam rencana Allah maka semuanya akan baik-baik saja.

Dua tahun kemudian bermimpilah Firaun dan hal itu membuatnya gelisah. Semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir tidak mampu mengartikan mimpi itu.

Dimoment inilah juru minuman raja teringat kepada Yusuf yang pernah mengartikan mimpinya dan benar terjadi. Ia memberitahukan hal itu kepada Firaun dan tidak menunggu lama Firaun segera memerintahkan untuk memanggil Yusuf.

Disinilah Yusuf mengartikan mimpi Firaun dan akhirnya sesudah itu Yusuf diangkat Firaun menjadi penguasa di Mesir. Dan benar akhirnya saudara-saudaranya datang sujud kepadanya.

"Bagaimana jadinya mimpinya itu"? Itulah kalimat yang pernah dikatakan oleh saudara-saudara Yusuf dan akhirnya nya mimpi Yusuf jadi kenyataan.

Hal yang menarik untuk kita pelajari adalah, bahwa Allah dalam segala keadaan tidak pernah meninggalkan anak-anak Nya. Dia dapat bekerja dengan dan lewat segala sesuatu dalam ketidaktahuan kita untuk menggenapi maksud dan rencana Nya dalam setiap pribadi anak-anak Nya.

Yusuf memahami hal itu sehingga diakhir cerita itu ia berkata;
TB Kej 50:20: "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar."

(Kami mendorong untuk kita membaca kisah lengkapnya dalam kitab Kejadian 37-50).