Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Allah yang Kekal: Keyakinan dalam Keabadian-Nya

Pengenalan seseorang akan Allah memainkan peran penting dalam membentuk sikap, tindakan, dan cara pandang mereka dalam menjalani kehidupan ini. Meskipun Allah tidak dapat dilihat atau dijamah, Dia telah menyatakan diri-Nya agar manusia dapat mengenal-Nya. Dalam keagungan-Nya yang tak terpahami, Allah menunjukkan keberadaan-Nya melalui karya ciptaan-Nya dan tindakan-tindakan ajaib-Nya.


Pernyataan Allah membuka jalan bagi manusia untuk mengenal-Nya secara lebih mendalam, dan keberadaan-Nya mendorong kita untuk terus mencari-Nya serta berharap pada perlindungan-Nya. Meskipun kita tidak akan pernah sepenuhnya mengenal-Nya, kita harus berusaha untuk mengenal-Nya dengan sebenarnya.

Dalam Kitab Yesaya 40:28, dinyatakan bahwa TUHAN adalah Allah yang kekal. Ayat-ayat lainnya seperti Mazmur 90:2 dan Daniel 6:27 juga menegaskan kebenaran ini. Allah yang kekal menunjukkan keberadaan-Nya yang abadi tanpa awal dan akhir, dan Dia tidak terbatas oleh waktu. Oleh karena itu, Dia mengetahui segala sesuatu, dari masa lalu hingga masa depan (Mazmur 139:1-6,16).

Karena Allah adalah kekal, waktu-Nya tidak sama dengan waktu kita. Ketika kita menghadapi situasi yang sulit, seringkali kita bertanya-tanya di mana Allah dalam semua itu. Namun, kita harus mengerti bahwa rencana Allah mungkin berbeda dengan harapan dan pemahaman kita (Pengkhotbah 3:11). Ketika Yakub merasa ditinggalkan oleh Allah, Tuhan mengingatkannya bahwa Dia adalah Allah yang kekal (Yesaya 40:27-28). Jika Allah sanggup menciptakan dan memelihara bumi tanpa lelah, Dia pasti sanggup menolong umat-Nya (Yesaya 40:28).

Karena Allah adalah kekal, sifat-sifat-Nya tidak pernah berubah. Kasih, kebaikan, dan kesetiaan-Nya tetap sama dari kekal sampai kekal (Yakobus 1:17). Oleh karena itu, kita dapat mempercayai Allah sepenuhnya dan mengandalkan-Nya dalam setiap situasi kehidupan.

Dengan memahami kekekalan Allah, kita dapat meraih ketenangan dan keyakinan dalam menjalani kehidupan ini. Meskipun segala sesuatu di sekitar kita berubah, kita tahu bahwa Allah tetap setia dan kuasa dalam segala hal.

Referensi Alkitab:

1. Yesaya 40:28
2. Mazmur 90:2
3. Daniel 6:27
4. Mazmur 139:1-6,16
5. Pengkhotbah 3:11
6. Yakobus 1:17

Kesimpulan:

Dengan memahami kekekalan Allah, kita dapat memperoleh ketenangan dan keyakinan dalam menjalani kehidupan ini, karena kita tahu bahwa Allah selalu setia dan kuasa dalam segala hal. Oleh karena itu, mari kita membangun iman kita dalam Allah yang kekal dan mengandalkan-Nya sepenuhnya dalam segala situasi.