Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keselamatan dalam Kristus



Dalam 1 Korintus 10:1-5, Rasul Paulus memperingatkan orang-orang percaya di Korintus untuk berjaga-jaga terhadap keamanan keselamatan mereka dengan memberikan contoh dari sejarah bangsa Israel. Meskipun bangsa Israel adalah umat pilihan Allah dan memiliki berbagai hak istimewa, mereka dihukum oleh Allah karena dosa-dosa mereka, dan sejarah mereka menjadi peringatan bagi orang-orang Kristen (ayat 5,11).

Sakramen


Rasul Paulus mengajarkan bahwa keselamatan kita dimulai melalui Yesus Kristus, yang datang membebaskan kita dari dosa (Efesus 2:7-8). Kasih karunia Allah memungkinkan kita diselamatkan melalui iman, dan Yesus sendiri adalah manifestasi dari kasih karunia ini (Yohanes 3:16). Untuk mencapai keselamatan sejati, kita harus menyatu dengan Kristus melalui iman.

Berikut adalah dua landasan yang diberikan oleh 1 Korintus 10:2-4 untuk menyatu dengan Kristus:

1. Melalui Sakramen Baptisan Kudus:
Baptisan adalah cara di mana seseorang disatukan dengan Kristus, menerima pengampunan dosa, dan menjadi bagian dari tubuh Kristus (Roma 6:3-4). Air baptisan dapat digambarkan sebagai kuburan bagi manusia berdosa, tetapi juga sebagai gambaran rahim yang membangkitkan kita sebagai manusia baru (Roma 6:8-11). Ketika seseorang dibaptis, nama mereka terdaftar di surga, tetapi ini juga membutuhkan ketaatan dan kebenaran (Wahyu 20:12-15).

2. Melalui Sakramen Perjamuan Kudus (1 Korintus 11:23-26):
Dalam Perjamuan Kudus, roti dan anggur disebut sebagai tubuh dan darah Yesus, mewakili pengorbanan-Nya di kayu salib. Dengan makan tubuh Kristus dan minum darah-Nya, kita menyatu dengan Kristus (1 Korintus 10:16). Perjamuan Kudus mengingatkan kita akan pengorbanan Yesus, dan melalui meja perjamuan ini, Yesus secara misterius hadir bersama kita. Roti yang dipecahkan menandakan tubuh Yesus yang dipersembahkan untuk keselamatan kita, dan anggur yang dituangkan melambangkan darah yang ditumpahkan untuk penebusan kita.

Perjamuan Kudus juga mengajarkan kita untuk memiliki hati yang siap untuk mengorbankan diri. Melalui Perjamuan Kudus, kita diajak untuk mempersembahkan hati yang hancur karena pertobatan dan seluruh tubuh kita untuk hidup yang kudus dan berkenan kepada Allah (Mazmur 51:19; Roma 12:1-2).

Kesimpulan:
Keselamatan kita dimulai melalui Yesus Kristus dan kasih karunia Allah. Untuk mencapai keselamatan sejati, kita harus menyatu dengan Kristus melalui Sakramen Baptisan Kudus dan Sakramen Perjamuan Kudus. Ini membawa kita pada kesatuan dengan Kristus dan mengingatkan kita akan pengorbanan-Nya. Perjamuan Kudus juga mengajarkan kita untuk memiliki hati yang siap untuk mengorbankan diri. Dengan demikian, keselamatan kita menjadi pasti melalui kesatuan dengan Kristus.