Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peperangan Rohani (Bagian 4): Mengenali Lawan Dan Strategi

Kita tiba pada bagian keempat dari seri peperangan rohani. Alkitab menegaskan bahwa orang percaya harus menghadapi perjuangan melawan Iblis dan tipu dayanya. Dalam bagian ini, kita akan lebih mendalami sosok Iblis dan apakah Allah sengaja menciptakan makhluk jahat ini.

Mengenali Iblis dalam Alkitab


Untuk memahami asal-usul Iblis, kita dapat merujuk pada Yeh 28:11-19, yang berisi nyanyian ratapan tentang raja Tirus. Ayat-ayat ini mengandung simbolisme yang merujuk kepada Iblis.

1. Ayat 12 menyebutkan hikmat dan keindahan raja Tirus, yang awalnya adalah lambang kesempurnaan.

2. Ayat 13 menggambarkan kemuliaan besar saat ia diciptakan.

3. Ayat 14-15 mengidentifikasi raja Tirus sebagai Kerub penjaga yang diurapi yang awalnya berada di gunung kudus Allah. Ia memiliki tingkah laku yang tidak bercela.

4. Ayat 16-19 menjelaskan bagaimana kerub penjaga ini jatuh ke dalam dosa dan dilemparkan ke Bumi oleh Allah.

Iblis
Gambar hanya sebagai pemanis

Dalam penggambaran ini, raja Tirus awalnya adalah makhluk surgawi yang disebut Kerub penjaga. Ia adalah lambang kesempurnaan, penuh hikmat, indah, dan ditempatkan di gunung Kudus Allah. Namun, kesombongannya membawanya jatuh, dan dia kemudian disebut Iblis atau Satan (Wahyu 12:9).

Ketika kerub penjaga ini jatuh dalam dosa, ia juga berhasil menarik sepertiga malaikat untuk bergabung dengannya (Wahyu 12:3-4). Dosa utama Iblis adalah kesombongan (Yeh 28:17).

Kehendak Jahat Iblis


Kita dapat melihat kehendak jahat Iblis dalam Yesaya 14:12-14:

1. "Aku hendak naik ke langit": Iblis tidak puas dengan apa yang Allah telah berikan kepadanya. Ia ingin lebih tinggi lagi.

2. "Aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah": Iblis ingin mengambil posisi sebagai kepala atas malaikat-malaikat.

3. "Aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara": Iblis ingin menjadi raja atas seluruh bumi.

4. "Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai yang Maha Tinggi": Iblis pada akhirnya ingin menjadi seperti Allah.

Iblis ingin naik dalam hierarki surgawi, hingga pada akhirnya ia ingin menjadi seperti Allah. Keinginannya untuk naik ini bertahap, sampai ia tidak memiliki ruang lagi untuk naik lebih tinggi.

Menghadapi Strategi Iblis


Bagaimana kita dapat menghadapi siasat Iblis? 1 Petrus 5:5-6 dan Yakobus 4:6-7 mengingatkan kita untuk selalu memiliki sikap hati yang rendah hati, tunduk kepada Allah, taat, dan bergantung sepenuhnya pada-Nya.

Dalam menghadapi peperangan rohani ini, kita harus tetap yakin bahwa Allah lebih kuat dari Iblis dan bahwa kita memiliki perlindungan dalam iman kita. Kesombongan Iblis adalah pelajaran bahwa kita harus memilih untuk hidup dalam ketaatan dan tunduk kepada Allah.

Semoga kita semua dapat memahami siasat Iblis, mengenali kehendak jahatnya, dan tetap teguh dalam iman serta ketaatan kepada Allah dalam peperangan rohani ini. Rendahkan hati kita di hadapan Tuhan dan jangan pernah meremehkan musuh kita.