Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teladan Iman Seorang Perwira di Kapernaum

Teladan iman seorang perwira dikapernaum. Kisah itu dapat kita temukan dalam Injil (Mat 8:5-13).

Perwira ini bukanlah seorang Israel, tetapi sepertinya ia memiliki kepercayaan yang tinggi kepada Yesus pada waktu itu.

Seperti apa iman dari perwira tersebut yang dapat kita teladani?

Iman perwira Kapernaum

Dikisahkan tentang seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang sedang sakit lumpuh. Ia datang kepada Yesus dan memberitahukan masalah itu kepada Yesus.

Yesus menjawab bahwa Ia akan datang untuk menyembuhkan hamba itu, tetapi perwira itu merasa tidak layak menerima Yesus di rumahnya.

Akhirnya perwira itu memohon kepada Yesus agar Ia mengatakan sepatah kata saja, maka pasti hambanya itu akan sembuh.

Alasan perwira itu mengatakan demikian kepada Yesus adalah karena ia adalah seorang bawahan dan dibawahnya lagi masih ada prajurit yang ia pimpin.

Kata perwira itu jika ia memerintahkan sesuatu kepada prajurit yang ia pimpin itu maka prajurit itu pasti mengerjakannya.

Ketika Yesus mendengar jawaban perwira itu heranlah Yesus, kata-Nya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun diantara orang Israel.

Baca Juga: Arti Iman dalam Alkitab

Lalu Yesus berkata kepada perwira itu pulanglah dan jadilah sesuai yang engkau percaya.

Kualitas iman yang kita lihat dari seorang perwira ini yaitu.

1. Perwira itu mempercayai Yesus adalah pribadi yang berotoritas penuh, sehingga segala perkataan-Nya harus dan pasti ditaati (ayat 8-9 bd 13)

2. Perwira itu siap dan bersedia untuk menundukkan diri pada otoritas Yesus dan taat pada apapun yang Yesus katakan (ayat 11-12).

Iman yang besar disini adalah Percaya penuh pada Yesus yang berotoritas dan bersedia untuk tunduk pada otoritas itu dengan taat pada apapun yang Yesus katakan.

Jikalau seseorang Percaya pada Yesus yang berotoritas tetapi tidak mau tunduk pada otoritas-Nya yaitu dengan taat pada perkataan-Nya, maka pada dasarnya orang itu belum mempunyai iman yang besar seperti iman perwira itu.

Itulah juga yang dikatakan oleh Rasul Yakobus bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak 2:17-22).

Perwira itu bukan hanya memiliki iman tetapi ia menunjukkan perbuatan dan tindakan yang nyata dari imannya.

Itulah teladan iman seorang perwira di Kapernaum, kiranya kita dapat belajar dari iman yang besar itu.

Jika saudara diberkati lewat artikel ini jangan lupa share ke rekan-rekan seiman yang lain agar semakin banyak yang diberkati lewat artikel ini.

Jika saudara ingin melihat sajian rohani dalam bentuk Vidio dapat berkunjung ke Chanel YouTube berikut; 

Bejana Rapuh

Jangan lupa komen, share dan subscribe. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua 🙏