Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kematian Yesus Disalib: Kasih Allah Yang Begitu Besar Mat 27:45-56

Dalam pelayanan-Nya Yesus beberapa kali memberitahukan murid-murid-Nya bahwa Diri-Nya akan diserahkan untuk disalib, tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit.



Kematian Yesus telah dinubuatkan oleh nabi-nabi di Perjanjian Lama bahkan sebelum dunia dijadikan 1Pet 1:20.

Jadi baik penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus semua bukan suatu kebetulan tetapi dalam kedaulatan dan rencana Allah.

Matius mencatat dalam pasal 27 ini, ketika Yesus Kristus tergantung dikayu salib, terjadilah kegelapan selama tiga jam dari jam dua belas siang (27:45).

Kegelapan ini bukanlah gerhana matahari, tetapi kegelapan disini adalah pertanda kejahatan dan dosa manusia benar-benar telah mencapai puncaknya Yoh 3:19.

Dikatakan bahwa kegelapan itu berlangsung selama tiga jam, angka tiga disini bukan suatu kebetulan. Angka tiga memiliki makna lengkap, komplit atau sempurna.

Jadi dengan menyalibkan Yesus, sempurna dan lengkap sudah dosa mereka.

Selain itu kegelapan selama tiga jam juga menandakan kepedihan, kepahitan dan penderitaan Yesus karena dosa manusia, benar-benar sempurna, lengkap dan komplit (2Kor 5:21, Yes 53:1-9)

Oleh karena berat dan deritanya beban dosa yang Yesus tanggung itulah maka Ia berseru-seru Eli, Eli lama sabakhtani, Allah ku, Allah ku mengapa Engkau meninggalkan Aku. Ini adalah jeritan batin yang paling dalam dari penderitaan yang tak terkatakan.

Karena ini adalah saat dimana Bapa harus menimpakan segala dosa dunia kepada Anak-Nya yang tunggal Yes 53:6, dan membiarkan Anak-Nya yang tunggal remuk karena dosa manusia, Yes 53:10.

Semua itu karena kasih Allah akan dunia ini, yaitu orang-orang yang berdosa Yoh 3:16, Rm 5:6-8. Kasih Allah itu sungguh luar biasa dan tak terkatakan Ef 3:18-19.