Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memandang Salib Kristus

 Memandang salib Kristus Yoh 19:17

Yesus disalib karena menurut sidang majelis agama Yahudi pada waktu itu Yesus dianggap sudah menghujat Allah dan masih banyak lagi tuduhan-tuduhan palsu yang dilontarkan kepada Nya. Namun pengadilan negara berulangkali menyatakan bahwa Ia tidak bersalah.

Orang-orang sebangsa-Nya sendiri menolak Yesus, Ia ditolak oleh bangsa pilihan-Nya sendiri. 

Salib, Yesus, Kristus, raja, yahudi

Kita semua sepakat bahwa Yesus adalah raja diatas segala raja. Dia berkata bahwa segala kuasa ada pada Ku di surga dan di Bumi.

Raja-raja dunia akan ditinggikan dan dipuja-puja diatas tahta kemegahan dengan pakaian kebesaran.

Raja-raja akan dimuliakan dan ditinggikan oleh karena kemenangan didalam peperangan dan lainnya.

Tetapi  Yesus adalah Raja yang ditinggikan diatas salib, bahkan Dia disalibkan diantara dua penjahat yang secara tidak langsung Yesus disejajarkan dengan kedua penjahat tersebut. Yoh 3:14, Yoh 12:32-33.

Pakaian-Nya dibagi-bagi oleh prajurit-prajurit yang menyalibkan Nya. Juga murid-murid yang selama ini menyertai Dia pergi meninggalkan Dia, kecuali murid yang dikasihi Nya. Sungguh tidak ada kemewahan sedikitpun yang terlihat sebagai raja.

Jika Yesus adalah raja yang berkuasa mengapa Dia membiarkan orang mengolok, menghina, merendahkan bahkan menggantung Nya diatas kayu salib tanpa ada perlawanan sedikitpun. Bukankah Dia bisa meminta bantuan duabelas lebih pasukan malaikat untuk membantu Dia (Mat 26:53).

Bahkan didalam penderitaan yang sangat berat diatas kayu salib Dia masih bisa meminta agar Bapa mengampuni mereka. Tidak sedikitpun Dia mengeluarkan kata-kata caci maki, atau sebagainya. 

Ketika saya memandang salib Kristus, saya disadarkan tentang apa artinya menjadi Besar dan mulia.

1. Menjadi besar dan mulia adalah ketika seseorang bisa melepaskan hak-hak istimewanya, dan kebanggaannya demi kesejahteraan orang lain. Flp 3:4-8

2. Menjadi besar dan mulia adalah ketika seseorang bersedia merendahkan diri dan menjadi pelayan bagi yang lain Mrk 9:34.

Mereka adalah orang yang rela melayani bukan dilayani, mereka adalah orang yang tidak menyombongkan diri tetapi bersedia menjadi seperti anak kecil bukan dalam sifat kekanak-kanakan, tetapi kelenturan hatinya.

Anak-anak lebih mudah diarahkan dan ditegur tanpa pernah merasa harga dirinya dijatuhkan. Dia juga seorang pemaaf yg sejati dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Diatas salib Kristus itu Yesus telah melakukan dan memberi teladan bagi kita apa artinya menjadi besar dan mulia.

Dia melepaskan semua yang Ia miliki sebagai hak, sampai benar-benar kosong.  Dia memenangkan peperang bukan dengan pedang tetapi dengan mengasihi dan taat sampai mati.
Kasih Yesus membuka jalan untuk manusia berdosa dapat bersekutu dengan Allah dan ketaatan Nya menjadi kebinasaan dan kehancuran bagi iblis yang berkuasa atas maut Ibr 2:14.

Itulah yang saya lihat diatas salib Kristus.