Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hai Teman Untuk Itukah Engkau datang?

 Malam Paskah Mat 26:17-25

Dalam bagian ini disebutkan Tuhan Yesus merayakan paskah bersama dengan murid-murid-Nya.

Disini Tuhan Yesus bercakap-cakap dengan mereka dan isi dari percakapan itu adalah, bahwa ada seseorang dari dua belas murid yang akan menyerahkan Dia untuk dibunuh (ayt 21).

Ciuman Yudas iskariot


Hal itu membuat terkejut murid-murid dan sekaligus sedih, dan bertanya-tanya siapa sebenarnya yang dimaksud Yesus?

Yesus selanjutnya menjelaskan, bahwa memang Anak Manusia akan mati sesuai dengan nubuat kitab suci, tetapi celakalah seseorang yang menyerahkan Yesus untuk dibunuh, lebih baik orang demikian tidak dilahirkan.

Yesus tahu bahwa Diri-Nya harus dikorbankan dan mati sebagai penebusan dosa umat manusia hal ini diungkapkan-Nya beberapa kali (Mrk 10:45, Yoh 10:11).
Namun lewat percakapan dengan murid-murid-Nya dalam perjamuan paskah itu Yesus bermaksud memperingatkan mereka yaitu;

Dari semua murid yang telah dimuridkan ternyata tidak semua murid menunjukkan kesetiaan yang murni (Mat 26:21)
Yudas salah satu murid yang berkhianat. Pengkhianatannya pasti bukan keputusan spontanitas, tapi bisa jadi akibat dari ketidak setiaan yang terselubung, dan responnya atas bisikan-bisikan iblis (Yoh 13:2)

Disatu sisi Yudas tetap bersama Yesus, tetapi disisi lain dia juga membangun kedekatan dengan kelompok yang membenci Yesus. Sampai akhirnya Yudas dapat membangun persekongkolan untuk melawan Yesus (Mat 26:14-16)

Lewat ciuman hangat Yudas menjual Yesus dengan harga 30 keping perak.

Sadis memang, tapi itulah fakta bahwa orang yang sekian lama dimuridkan, dididik firman, pada akhirnya justru mengangkat tumitnya terhadap gurunya (Yoh 13:18-20).

Lawan tidak selalu datang dari luar, orang yang selama ini dekat, akhirnya menghianati Yesus, lewat pemberitahuan Yesus bahwa akan ada murid yang akan menyerahkan-Nya, dan apa akibat dari perbuatannya (ayat 21,24-25) 

Yesus bermaksud mengembalikan Yudas kepada jalan yang benar, namun ia bersikeras untuk tetap pada pendiriannya.

Kematian Yesus adalah untuk menebus manusia dari segala dosa manusia, termasuk dosa ketidak setiaan. Waspada ketika didalam hati kita mulai ada hal-hal negatif yang terselubung, iblis akan datang dengan bisikan-bisikan yang membinasakan.

Sikap Yesus ketika diperlakukan Yudas dengan ciuman palsu adalah sebuah teladan kehidupan bagi para murid sejati bagaimana Yesus masih menyebut Yudas teman atau sahabat bukan musuh (Mat 26:49-50). 

Dengan seruan sedih Yesus berkata, hai teman untuk itukah engkau datang?

Sebuah perenungan untuk kita:
Untuk apakah kita datang didunia ini?
Atau untuk apakah kita datang ke ibadah ini? Dan lain sebagainya.