Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kepada Siapa Kita Mengabdi?

TB Mat 6:19: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya."

Yesus bicara tentang mengumpulkan harta di Sorga dimana pencuri tidak dapat mencuri dan membongkarnya.

Selanjutnya Yesus mengakhiri bagian ini dengan sebuah pernyataan:

Hamba, abdi

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan, kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.

Dari pernyataan Yesus tersebut maka dapat kita tarik suatu hipotesa (kesimpulan awal) bahwa pada dasarnya kita semua adalah hamba. 

Frase "kamu" ini tentu menunjuk kepada semua orang yang mendengar khotbah Yesus ini mulai dari pendengar pertama diatas bukit, sampai hari ini dizaman kita.

Disini Yesus bicara tentang ciri dari seorang hamba dalam hal ini hamba Allah dan hamba Mamon.

Hamba Mamon (hamba uang) fokusnya harta dibumi. Mereka menghabiskan waktunya untuk mengumpulkan harta dibumi. 

Resiko dari harta ini adalah dirusak ngengat dan karat, serta dibongkar pencuri (ayt 19).

Karena resiko yang tidak aman itu, maka seharusnya seseorang tidak mengabdi kepada mamon (Mzm 62:11; Ams 11:4; Luk 12:15-21; 1Tim 6:8-10)

Hamba Allah, fokusnya harta di sorga. Mereka rela menghabiskan waktunya untuk mengumpulkan harta di sorga.

Sifat dari harta disorga adalah aman, ngengat dan karat tidak dapat merusaknya dan pencuri tidak dapat membongkarnya.

Karena itu seharusnya seseorang lebih memilih mengabdi kepada Allah dan mengumpulkan harta di sorga Ibr 10:34-35; Mat 19:16-26; Yak 2:5; Ibr 11:24-26.

Sekarang pertanyaannya adalah kita menghambakan diri kepada siapa?

Apakah kepada Allah ataukah kepada Mamon, yang pasti tidak mungkin kita mengabdi kepada keduanya dalam waktu yang bersamaan.

Arti kata hamba adalah, abdi; budak belian.
Di Jogjakarta, terdapat sebuah keraton dan didalam keraton tersebut ada sekelompok pelayan yang disebut sebagai Abdi Dalem.

Abdi dalem adalah orang yang mengabdikan dirinya kepada keraton dan raja dengan segala aturan yang ada.

Abdi dalem juga merupakan abdi budaya, Abdi budaya adalah orang yang bisa dan mampu memberi suri tauladan bagi masyarakat luas. 

Abdi Dalem harus bisa menjadi contoh kehidupan di masyarakat, bertindak berdasarkan unggah-ungguh dan paham akan tata krama.

Ketika Tuhan Yesus menyampaikan kepada para pendengar-Nya, kumpulkan lah harta di sorga, selanjutnya Ia juga berkata seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada Mamon dan kepada Allah.

Secara tidak langsung Yesus ingin mengajak mereka untuk mengabdikan diri kepada Allah saja.

Sebagai hamba Allah maka kita harus bisa menjadi suri tauladan bagi semua orang. Itulah yang Yesus katakan tentang kamu adalah garam dan terang dunia.

Sebagai hamba Allah kita juga harus hidup sesuai unggah-ungguh dan tata Krama kerajaan Sorga. Itulah sebabnya Yesus bicara tentang hukum kasih, bahwasanya Ia datang bukan untuk meniadakan hukum taurat tetapi untuk menggenapinya dan hendaklah kamu sempurna. 

Maukah sekarang kita mengabdi kepada Allah untuk mengumpulkan harta di sorga, dimana ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak dapat membongkarnya?