Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berbahagialah Orang Yang Membawa Damai

TB Mat 5:9: "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."

Ucapan Tuhan Yesus ini menegaskan kepada para pendengarnya untuk meneladani karakter Allah sehingga kita layak disebut sebagai anak-anak Allah.

Murah hati, berbahagialah

Allah bukan hanya kudus yang memanggil kita untuk hidup dalam kekudusan, tetapi Allah juga disebut raja damai. Dia mendamaikan manusia dengan DiriNya dengan jalan mengutus AnakNya untuk menjadi jalan pendamaian antara Allah dengan manusia (Rm 3:25).

Itulah sebabnya anak-anak Allah harus memiliki karakter atau watak cinta damai.
Mereka adalah orang-orang yang suka perdamaian (Mzm 120:6-7).

* Orang yang cinta damai atau suka perdamaian adalah orang yang membenci perseteruan. Dia suka mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya (Ibr 12:14).

Ada orang yang berseteru karena harta warisan, ada anak dan orang tua yang berseteru dan lain sebagainya.
Persoalan sebenarnya terjadinya hal-hal itu adalah hati yang tidak suka damai.

Sebab anak-anak Allah adalah mereka yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (Rm 12:17-21). 

*Orang yang suka perdamaian tidak suka menghasut atau mengadu domba. (Mzm 140:2-3).
Ada orang-orang yang suka melihat terjadinya perselisihan, pertengkaran atau perpecahan bahkan mungkin memanfaatkannya demi keuntungan pribadi. 

Hal-hal demikian biasanya bermula dari kebiasaan menggosip. Ef 4:29, Kel 23:1, Yak 1:26.

Akan tetapi sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk membawa damai, hidup meneladani karakter Allah sendiri. 

Yaitu berbuat baik kepada semua orang sebagaimana Allah pun melakukannya (Mat 5:43-48).