Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berbahagialah Orang Yang Berdukacita

Matius 5:4 (TB) Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

Betapa Allah sungguh peduli dengan keadaan umat manusia, terhadap mereka yang terluka dan berkabung, bahwa mereka yang berdukacita akan dihibur.

Khotbah di bukit


Ucapan bahagia ini juga terdapat dalam Injil Luk 6:21. 
Dalam kitab Lukas ini kita bisa menemukan bahwa mereka yang berdukacita ada hubungannya dengan mereka yang lapar.

Sehingga kalau kita menghubungkan dengan tulisan Matius ini maka perasaan dukacita yang timbul ini adalah hasil dari keadaan miskin didalam roh (Mat 5:3).

Tuhan Yesus kemungkinan menyinggung ayat dalam Yes 61:1-3 ketika ia berkata berbahagialah orang yang berdukacita.

Dan Tuhan Yesus mengklaim bahwa ayat ini telah digenapi didalam diriNya ketika pada hari sabat Ia masuk kedalam bait Allah dan membacakan Nats ini Luk 4:18-21.


Bahwa Yesus datang untuk memberitakan kabar baik kepada orang-orang miskin yaitu orang-orang yang berdosa, yang keadaannya seperti orang miskin yang terlilit hutang dan karena tidak dapat membayar hutangnya maka mereka harus dipenjarakan sebagai bayarannya. 

Dalam keadaan inilah kemiskinan itu membuat mereka benar-benar berdukacita meratap dan berkabung, berharap akan adanya seseorang yang dapat menebusnya.Mat 18:21-27.

Jadi ketika Yesus bicara tentang berbahagialah orang yang berdukacita, secara spesifik itu menunjuk kepada orang-orang yang sadar akan dosanya dan meratap atau berdukacita karena keadaan itu (Rm 7:14).

Hal itu seperti Daud yang berdukacita ketika sadar akan dosanya 2Sam 12:13-17 Bd Mzm 51:1-19. Mat 26:69-75.

Jadi ini adalah dukacita pertobatan, dan Tuhan Yesus berkata bahwa, orang yang berdukacita inilah yang akan dihiburkan oleh Allah dengan memberikan pengampunan.

Aplikasi:
1. Apakah kita dapat melihat kemiskinan kita dihadapkan Allah?
2. Dan apakah kita berdukacita atas dosa yang belum kita tinggalkan?