Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menanamkan Nilai-nilai Iman Kepada Anak

(TB) Ul 6:6-7: "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."

Siapa pihak yang harus bertanggung jawab menanamkan nilai-nilai iman kepada anak-anak?

Apakah gereja, gereja yang dimaksud adalah Pendeta, guru-guru sekolah Minggu. Ataukah keluarga?

Spiritualitas anak, warisan iman

Ketika kita bicara tentang gereja, maka sudah tentu gereja adalah salah satu wadah untuk menanamkan nilai-nilai spiritual.

Namun ketika kita kerucutkan atau persempit antara gereja dan keluarga siapa yang seharusnya memiliki peran dan pengaruh paling besar bagi penanaman nilai-nilai iman kepada anak?

Mari kita perhatikan teks kebenaran firman Tuhan diatas dalam Ul 6:4-7; Ul 4:8-9; Ul 11:18-19.

Ayat ini diulang sampai tiga kali dalam kitab Ulangan, hal ini artinya perintah itu sangat penting dan menuntut perhatian yang sangat-sangat serius dari pendengarnya.(wanti-wanti).

Dan ayat tersebut menjawab pertanyaan diatas, bahwa rupanya yang paling bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai iman adalah keluarga dalam hal ini tentu ayah dan ibu.

Hal ini disebutkan kembali oleh Asaf dalam Mzm 78:5-8.

Menurut riset Bilangan research center..
Orang yang paling berjasa dalam menanamkan nilai-nilai spiritual kepada anak-anak muda Kristen Indonesia adalah;
Orang tua 73% dan pendeta 10,6%.

Jadi orang tua adalah orang paling berjasa dan bertanggung jawab dalam pendidikan rohani anak.

Kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan kebenaran kepada anak-anak? Jawabannya adalah kapanpun dan di manapun (Ul 6:7) Diwaktu duduk, sedang dalam perjalanan, berbaring dan bangun.

Kalau dari segi usia maka sejak dikandungan sudah harus mulai disugesti dengan kebenaran.

Apa tujuan dari pewarisan iman ini?

1. Agar anak memiliki kepercayaan dan pengenalan akan Allah dan Tuhan yang esa. Ul 6:4; Mzm 78:7 (aspek iman)

2. Agar anak belajar mengasihi Allah dalam kehidupan sehari-hari.

3.Agar anak mengerti dan mengingat perbuatan Allah yang begitu besar dalam menyelamatkan manusia dari dosa.

4. Agar anak memegang dan melakukan perintah-perintah Tuhan.