Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Belajar Dari Kitab Keluaran


TB Kel 12:39: "Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya."

Eksodus, keluaran

Kitab Keluaran mengulas tentang peristiwa yang sangat besar dan bersejarah dalam kehidupan bangsa Israel yang mengalami penindasan perbudakan di tanah Mesir dan bagaimana Allah mengeluarkan dan membebaskan mereka dari Mesir.

Dalam teks diatas dikatakan bahwa mereka membawa adonan roti yang tidak beragi yang dibuat di Mesir dengan buru-buru (Kel 12:39).

Selanjutnya dalam Kel 13:5-10, Allah menetapkan hal itu menjadi ketetapan dalam ibadah paskah yang harus dikerjakan sampai turun-temurun.

Hal itu dilakukan untuk mengingat apa yang Tuhan sudah buat bagi bangsa Israel yaitu membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir untuk menjadi bangsa yang merdeka dengan menjanjikan tanah Kanaan (ayat 8-10).

Lalu apa hubungan ayat-ayat diatas dengan kehidupan kita orang percaya yang hidup hari ini? 

Perhatikan bahwa dalam ayat-ayat tersebut ada kata-kata yang secara spesifik mendapat penggenapan didalam Perjanjian Baru. Seperti Roti tidak beragi, anak domba yang tulangnya tidak boleh dipatahkan (Kel 12:46). Bd 1Kor 5:7; (anak domba paskah yaitu Yesus Kristus seperti roti yang tidak beragi yaitu tidak bercela, murni dan benar); Yoh 19:36.

Jadi peristiwa keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir sesungguhnya bukan hanya kisah tentang bangsa Israel saja, tetapi itu juga adalah kisah kita.

Dimana Allah telah membebaskan kita dari perbudakan dosa dan iblis melalui korban Yesus Kristus diatas kayu salib. 

Sebagaimana ketika bangsa Israel keluar dari Mesir tidak dapat berlambat-lambat, Kel 12:39, demikian pula kita jangan berlambat-lambat untuk segera keluar dari perbudakan dosa. 2Kor 6:17.

Seharusnya apa yang sudah Yesus kerjakan bagi hidup kita harus selalu kita ingat dalam setiap langkah hidup kita, hal itu harus menjadi tanda dan peringatan di dahi kita. Lih: Kel 13:8-9. Bd Luk 22:19. sehingga kita selalu sadar dan termotivasi untuk selalu setia dan melakukan yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan 1Kor 15:9-10.