Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kebenaran Allah Renungan Paskah

TB Rm 3:21: "Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,"

Banyak orang berusaha mendirikan kebenaran diri sendiri dengan berbagai cara biasanya adalah dengan melakukan hukum-hukum agama, mereka melakukan itu untuk mendapatkan pembenaran dihadapan Allah yang diyakininya.

Renungan Paskah, kematian Yesus, salib Kristus

Akan tetapi Alkitab justru menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dibenarkan dihadapan Allah oleh karena melakukan hukum taurat (Ayat 20).

Mengapa demikian?
Karena justru oleh hukum Taurat itu orang mengenal dosa. artinya dosa kita jadi terlihat melalui hukum Taurat itu.

Jika demikian apakah itu berarti kita tidak perlu lagi melakukan firman Tuhan? Tentu ini kesimpulan yang terlalu dini.

persoalannya adalah bagaimana dosa manusia itu dapat diselesaikan dihadapan Allah?

Itulah sebabnya maka kita harus mengerti dan memahami apa itu "Kebenaran Allah"?
Agar kita dapat menaklukkan diri pada kebenaran Allah itu, Rm 10:2-3.

1. Apa yang dimaksud dengan Kebenaran Allah itu? 
Kebenaran Allah adalah usaha Allah untuk membenarkan dan menyelamatkan orang-orang berdosa, sehingga mereka menjadi orang-orang yang benar, artinya berada dalam hubungan yang seharusnya dengan Allah.

2. Seperti apa usaha Allah demi membenarkan dan menyelamatkan orang-orang yang berdosa?

Allah harus mengorbankan Anak-Nya yang tunggal agar melalui salib Kristus kita dibenarkan dan didamaikan dengan Allah. Rm 3:23-25.

3. Bagaimana agar kita ada dalam kebenaran Allah?
Artinya dibenarkan dan didamaikan dengan Allah.

Dari pihak Allah yang Dia lakukan adalah dengan mengorbankan Anak-Nya Yesus Kristus untuk mati disalib.

Sekarang adalah apa respon atau tindakan kita terhadap usaha Allah itu? Respon kita adalah iman dalam Yesus Kristus Rm 3:22.  

Jadi melalui iman didalam Yesus Kristus kita sekarang telah dibenarkan dan didamaikan dengan Allah. Semua itu adalah kasih karunia Allah sehingga tidak ada dasar bagi kita untuk bermegah.

Jikalau benar bahwa kita sudah dibenarkan dan didamaikan dengan Allah maka hidup kita sekarang mestinya hidup dalam kebenaran. 

Disinilah landasan atau dasar dimana kita harus hidup menuruti firman Nya. Sebagai orang yang sudah dibenarkan maka hidup kita selanjutnya haruslah benar, Rm 6:15; 18-21.