Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hukum Mata Ganti Mata Gigi Ganti Gigi (Kel 21:23-25).

Ini adalah hukum yang diperintahkan Allah kepada umat Israel. sekilas hukum itu tampak seperti begitu keras atau sadis.

Akan tetapi dengan hukum ini dimaksudkan agar para hakim bangsa Israel dapat bertindak adil dalam memutuskan suatu perkara, sekaligus hukum ini mencegah tindakan balas dendam secara sewenang-wenang.

Mata ganti mata, gigi ganti gigi, keadilan


Tatanan keadilan ini juga ditegaskan kembali dalam Ul 16:18-20. Yaitu hakim-hakim harus berlaku adil, jangan memutarbalikkan keadilan.

Akan tetapi dalam kenyataannya ternyata bahkan diruang pengadilan pun terdapat ketidak Adilan (Pkh 3:16-17). Bd Hab 1:2-4.

Apakah arti dari adil itu? Adil menurut kamus Besar Bahasa Indonesia artinya sama berat, tidak berat sebelah.

Sebenarnya adil tidak selalu berarti sama rata atau sama rasa. Tetapi adil adalah seimbang dengan kapasitasnya.Cth: Bil 33:54.

Berlaku adil tentu bukan hanya tugas para hakim, tetapi Allah juga memerintahkan hal itu untuk setiap umat Nya.Mik 6:8 bahkan lebih lanjut Rasul Paulus mengingatkan jemaat bahwa orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (1Kor 6:9).

Namun bagaimana ketika kita dalam posisi merasa dirugikan dan mendapat ketidak Adilan, haruskah kita menuntut keadilan itu?

Tuhan Yesus mengutip hukum keadilan mata ganti mata dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Mat 5:38-39).

Yesus mengajarkan untuk Murid-murid Nya justru tidak menuntut keadilan itu ketika kita telah dirugikan, dilecehkan atau direndahkan. 

Hal itu sejajar dengan yang dinyatakan oleh Rasul Paulus 1Kor 6:7.

Jadi disini Alkitab mengajarkan kita untuk tidak menuntut hak tetapi belajar untuk melepaskannya. Ini adalah cara hidup Yesus yang sering kali belum benar-benar dihayati orang percaya.

Inilah cara hidup murid-murid Kristus yang melampaui standar manusia rata-rata. 

Ini adalah suatu cara hidup yang benar-benar berlawanan dengan pemikiran manusia pada umumnya.

Sementara dunia berusaha keras untuk mempertahankan hak, Yesus justru mengajarkan untuk melepaskannya.

Ini yang disebut sebagai pengosongan diri, Flp 2:6-8.