Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Belajar Dari Bapa Abraham

TB Kej 12:1: "Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;"

Belajar Dari Bapa Abraham. Siapakah Abram atau Abraham itu. Bagi orang Yahudi Abraham adalah bapa mereka dan hal itu sesuatu yang sangat berarti bagi mereka, sehingga mereka menjadi anak-anak Abraham.

Abraham, taat

Hal yang menarik bahwa Abraham bukan hanya bapa orang Yahudi atau Israel secara jasmani tetapi juga bapa semua orang percaya. Gal 3:7.

Dan kalau Abraham adalah bapak kita maka kita seharusnya mencontoh kehidupan Abraham yang adalah sahabat Allah.

Hal yang menarik dari kehidupan Abraham:

1. Abraham seorang yang taat.


Bersedia meninggalkan kenyamanan dan mengikuti perintah Allah. Kej 12:1

Tindakan Abraham ini adalah wujud dari imannya, sebab iman yang benar pasti akan terlihat dari ketaatannya. Ibr 11:8.

2. Abraham seorang yang mau mengalah.


Ketika terjadi konflik antara gembala domba Abraham dan Lot yang merupakan kemenakannya, maka Abraham memilih untuk mengalah. Kej 13:6-11.

Mengalah adalah sengaja untuk tidak mempertahankan hak kita. 

Inilah yang memang tidak mudah apalagi secara umum ada hak asasi manusia yang dilindungi oleh undang-undang.

Tapi anak-anak Tuhan memang memiliki jalan hidup yang berbeda dengan dunia ini.

Kepada orang percaya di Filipi Rasul Paulus mendorong mereka agar belajar hidup mengosongkan diri. Flp 2:5-8.

Dan orang-orang yang mau mengalah akan diangkat Tuhan. Flp 2:9 Bd Kej 13:14-15.

3. Abraham memiliki kasih yang tulus. Kej 14:14. 


Abraham biasa saja tidak menolong kemenakannya itu karena musuh yang dihadapinya tidak ringan. Selanjutnya Abraham juga pernah konflik dengan Lot namun Abraham tidak lantas menganggap Lot sebagai musuh, ia berusaha menyelamatkannya meskipun resikonya besar.

Inilah kasih itu yang diperinci secara detail di 1Kor 13:1.

4. Abraham seorang yang suka mendirikan mezbah bagi Tuhan (Kej 12:7-9).


Mezbah pada zaman dahulu adalah tempat mempersembahkan kurban binatang yang disembelih dan dibakar kepada Allah dan tempat seseorang mendekati Allah sekaligus sebuah ungkapan ketaatan dan penundukan diri kepada Allah. Kej 22:9.

Mezbah hari ini tentu bukan tempat pengurbanan binatang lagi, tetapi sebuah kesediaan seseorang untuk membangun keintiman dengan Allah sebagai wujud penyembahan kita kepada Allah. Ibr 13:15.

Itulah beberapa poin mengenai kehidupan Abraham yang patut kita teladani sebagai orang yang percaya.

Tentu Abraham bukan contoh manusia yang sempurna. Alkitab tidak menutup-nutupi kelemahan Abraham, namun hal itu dapat menjadi sebuah pembelajaran agar kita tidak terjebak kedalam kesalahan yang sama seperti yang dibuat Abraham (Kej 12:10-20).

Meskipun Abraham pernah terjebak dalam suatu kesalahan namun Abraham terus bertumbuh didalam iman dan ketaatan yang luar biasa kepada Allah (Kej 22:1-19).