Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rindu Pada Kediaman Allah

Rindu Pada Kediaman Allah - Raja Daud pernah berkata demikian; "Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN." Mazmur 122:1.

Nyanyian ziarah

Mazmur ini disebut mazmur ziarah atau Mazmur pendakian.

Mazmur ziarah ini berasal dari kebiasaan umat Israel yang menyanyikan mazmur-mazmur tersebut sewaktu mengadakan perjalanan ziarah atau perjalanan naik ke bukit Sion yaitu Yerusalem.

Kota yang terletak ditempat yang tinggi di pegunungan Yehuda.

Perjalanan ziarah ketempat Kudus diperintahkan Allah kepada umat Israel pada waktu itu. Ul 12:5.

Raja Daud mengungkapkan perasaan pribadinya ketika mendengar ajakan;
"Mari kita pergi ke rumah Tuhan." 

Ajakan itu membuat ia bersukacita, meskipun raja Daud sendiri tidak terlampau memerlukan dorongan semangat dalam kegiatan rohani seperti itu. 

Bani Korah juga mengungkapkan hal yang sama. Mzm 84:2-3;5-8; 11.

Bagaimana Bani Korah memiliki kerinduan yang begitu besar untuk berada di pelataran rumah Tuhan.

Kerinduan Bani Korah yang sebegitu besarnya hingga membuat jiwanya hancur ini tentu bukanlah kerinduan yang biasa.

Rumah Tuhan bukan tentang bangunannya saja tetapi lebih dari pada itu adalah tentang kehadiran Tuhan sendiri disana.

Itulah yang membuat Daud bersukacita ketika mendengar ajakan untuk pergi ke rumah Tuhan dan Bani Korah hancur jiwanya karena rindu rumah Tuhan.

Sebab dirumah Tuhan itulah mereka dapat bertemu dengan Allah.

Apakah hari ini kita masih memiliki antusiasme dan kerinduan yang besar kepada Allah seperti Daud dan Bani Korah.

Kerinduan bukan sesuatu yang bisa sengaja diciptakan. Kerinduan biasanya timbul karena adanya cinta yang dalam dan berkobar-kobar.

Demikian pula seseorang tidak dapat rindu kepada Allah kalau ia tidak memiliki cinta akan Allah didalam hatinya.

Kerinduan Daud kepada Allah, timbul karena ia terbakar oleh cinta yang kuat kepada Allah.

Itulah sebabnya ia berkata didalam Mazmur 69:10;

"Sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku." 

Ketika kerinduan kepada Allah tidak ada didalam hati kita berarti cinta kita kepada Allah mungkin mulai pudar atau hilang.

Oleh sebab itu jangan biarkan hal itu terjadi.

Kasih kita kepada Allah harus terus dibangun dan dijaga. Itu adalah hal yang paling utama dan sangat vital.

Firman Tuhan mengatakan bahwa hukum yang terutama dan pertama adalah, Kasihlah Tuhan Allah mu dengan segenap hatimu, dan dengan jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Mat 22:37-38.

Jadi jangan biarkan hati kita berpaling kepada dunia ini, tetapi arahkanlah hati kita hanya kepada Allah agar cinta dan kerinduan kita kepada Allah tidak pernah padam.