Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mamon atau Allah

Mamon atau Allah  - Setiap orang harus menentukan kepada siapa ia mengabdi atau siapa yang menjadi tuan atas hidupnya.

Mamon

Ada Mamon dan Allah yang menjadi Tuan atas masing-masing orang, yang pasti tidak ada seorang pun yang dapat mengabdi kepada keduanya. Mat 6:24.

Mamon adalah kekayaan atau harta dunia yang memiliki daya tarik yang kuat sehingga dapat menjauhkan seseorang dari Allah.

Itulah sebabnya Mamon harusnya dijadikan sebagai alat bukan diposisikan sebagai tuan, Luk 16:9.

Orang yang mengabdi kepada Mamon adalah orang yang meletakkan harapan, harga diri dan kebanggaan pada harta dan kekayaan dunia.

Hatinya melekat penuh kepada harta bukan kepada Tuhan. Mzm 62:11.

Suatu hari ada seorang kaya datang kepada Yesus dan bertanya, apa yang harus ia perbuat agar memperoleh hidup yang kekal. 

Lalu Yesus menjawab orang kaya itu, turutilah segala perintah Allah.

Orang muda itu berkata bahwa semua itu telah ia lakukan, apalagi yang masih kurang?

Selanjutnya Yesus berkata, jikalau engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin.

Ketika orang kaya itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih hati sebab banyak hartanya. Mat 19:16-26.

Dari kasus diatas kita ketahui kepada siapa orang kaya itu mengabdi dan siapa yang menjadi tuan atas hidupnya.

Sebagai orang percaya kita harus mengabdi hanya kepada Tuhan.

seluruh harapan dan kebanggaan kita hanyalah ada pada Tuhan. Rasa tenang kita terletak pada Tuhan bukan pada harta yang kita miliki.

Itulah sebabnya Yesus berkata; 
Jangan kamu kuatir akan hidupmu, Mat 6:25. 

Tuhan sungguh sangat sanggup untuk memelihara orang yang sungguh-sungguh mengabdi kepada Tuhan.

Orang yang sungguh-sungguh menjadikan Tuhan Yesus sebagai Tuan atas hidupnya maka ia akan mengutamakan Tuhan dan kebenarannya diatas segalanya. Mat 6:33.

Jadi apakah seseorang mengabdi kepada Tuhan atau kepada Mamon dapat dilihat dari siapa yang ia prioritaskan dalam hidupnya. 

Ketika diperhadapkan antara kepentingan pribadi atau kepentingan pekerjaan Tuhan mana yang ia pilih, akan menunjukkan siapa prioritas hidup seseorang atau siapa sang tuan atas hidupnya.