Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kasih karunia dalam keselamatan (Soteriologi Bagian 2)

Kita sudah belajar mengenai makna dari keselamatan di pembahasan tentang Pengajaran Mengenai Keselamatan (Soteriologi bagian 1).

Keselamatan adalahTindakan Allah dalam Anugerah Nya untuk membebaskan manusia dari kematian kekal dengan memberikan hidup Nya sendiri didalam kita dan menempatkan kita dijalan kebenaran dan hidup."

Soteriologi

Dengan kata lain keselamatan adalah tindakan Allah mengembalikan manusia pada kemuliaan yaitu manusia yang segambar dan serupa dengan Allah.

Saat kita membicarakan keselamatan maka hal itu tidak bisa dipisahkan dengan kasih karunia atau Anugerah. Ef 2:8.

Apa kasih karunia itu?
Tuhan Yesus banyak mengajarkan tentang kasih karunia atau anugerah lewat perumpamaan-perumpamaan. 

Kasih karunia adalah terjemahan dari kata Ibrani חן-Khen dan kata Yunani χαρισ-kharis. 

Dalam perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur (Mat 20:2-13).

Tuan yang empunya kebun anggur pagi-pagi keluar untuk mencari  pekerja-pekerja. Setelah sepakat mengenai upah lalu mereka pergi ke kebun anggurnya.

Selanjutnya pada sekitar jam sembilan ada lagi pekerja-pekerja yang masuk di kebun anggurnya, begitu juga pada sekitar jam dua belas dan jam lima petang ada lagi pekerja-pekerja yang masuk di kebun anggurnya.

Ketika hari malam, maka tuan tadi memanggil pekerja-pekerja tadi mulai dari yang masuk terakhir sampai yang pertama dan memberi upah yang sama kepada mereka.

Dari perumpamaan tersebut, Kita dapat mendapatkan gambaran tentang anugerah;

Pertama, anugerah adalah pemberian dari pihak yang lebih tinggi derajatnya kepada pihak yang lebih rendah tanpa memandang kelayakan pihak si penerima.

Kedua, anugerah Allah itu tersedia untuk semua umat manusia. Luk 14:15-24.

Ketiga, anugerah adalah pemberian Allah kepada manusia tanpa dapat diintervensi manusia.

Jadi Anugerah adalah pemberian yang keluar dari kasih Allah yang tidak bersyarat dan tidak berdasar kelayakan.

Dalam kaitannya dengan keselamatan, Alkitab menyebutkan bahwa karena kasih karunia (anugerah) kamu diselamatkan oleh iman. Ef 2:8.

Anugerah dapat digambar sebagai tangan Tuhan yang terulur kepada manusia yang hendak tenggelam didalam lumpur yang dalam, dan dengan kekuatan yang ada orang itu mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Tuhan itulah iman.

Tentu gambaran diatas tidak menjelaskan makna kasih karunia secara sempurna.

Jadi keselamatan kita bukan karena kelayakan dan kepantasan kita, karena pada dasarnya semua orang telah berdosa, Rm 3:23-24; 6:23, tetapi oleh karena kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma, Rm 3:24.

Pada dasarnya kita semua seperti orang-orang yang berada dibawah ancaman hukuman mati tetapi akhirnya dibebaskan dan dinyatakan tidak bersalah.

Itulah kasih karunia yang tidak ternilai harganya. 1Pet 1:18-19.

Hal itu terjadi karena ada orang yang mengambil alih posisi terdakwa kita, Yes 53:4-6.

Itulah sebabnya firman Tuhan menasihati kita agar jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah itu, 2Kor 6:1.

Demikian sekarang setelah kita diselamatkan mestinya hidup kita menghasilkan buah yang membawa kepada pengudusan. Rm 6:22.

Sehingga mestinya Kasih karunia tidak memberi peluang untuk seseorang hidup dalam dosa. Mereka yang masih hidup dalam dosa sama halnya dengan tidak menghargai kasih karunia Allah.