Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Abram di Mesir Antara Iman dan Tuhan yang Seakan Diam

Abram Di Mesir. Kejadian 12:10-20 – Ketika Abram berada di tanah Negeb, timbullah kelaparan disana lalu ia mengambil keputusan untuk pergi ke Mesir.
Abram di Mesir
Sumber gambar Wikipedia

Di Mesir Abram harus berbohong mengenai hubungannya dengan Sarai karena ia takut terjadi hal yang buruk atas dirinya jikalau orang Mesir tahu bahwa Sarai adalah istrinya.

Namun keputusan Abram itu rupanya justru membawa ia kepada masalah yang lain. Ia diketahui oleh Firaun bahwa ia telah berbohong dan selanjutnya Abram disuruh pergi dari negeri itu.

1. Iman Akan Mengalami Pengujian


Iman Abram diuji lewat kelaparan yang terjadi ditanah Negeb.

Keputusan untuk pergi ke Mesir didalam Alkitab bukanlah selalu pilihan yang tepat.

Allah melarang Ishak pergi ke Mesir ketika ia juga mengalami bencana kelaparan. 

Mesir secara ekonomi adalah negeri yang kaya dan tanah negeri itu begitu subur, tetapi penduduk Mesir adalah penyembah berhala. 

Pilihan Abram pergi ke Mesir sebenarnya sangat beresiko bagi imannya, sebab pengaruh penyembahan berhala dapat mempengaruhi Abram yang sebelumnya adalah penyembahan berhala.

Situasi Abram memanglah tidak mudah pada waktu itu. Ditengah kelaparan itu seakan Allah berdiam diri, namun Abram sepertinya juga tidak menanyakan kehendak Allah pada waktu itu.

Keputusan Abram untuk ke Mesir bukanlah keputusan yang sesuai dengan kehendak Allah pada waktu itu. 

Yakub cucu Abram tahu akan hal ini, sehingga ia pun takut untuk ke Mesir ketika Yusuf memboyong keluarganya ke Mesir, tetapi dalam keraguan itu Allah meneguhkan hatinya agar tidak takut pergi ke Mesir. Kejadian 46:3-4.

2. Iman adalah Mempercayai Allah ketika Ia seakan diam.


Allah seakan diam ditengah kelaparan yang dihadapi Abram pada waktu itu.

Hal ini membuat Abram memutuskan untuk berangkat ke Mesir, sebab pikirnya disana ia akan mendapat jalan keluar dari masalah. 

Namun Abram mengalami masalah yang lain dan disana ia melakukan hal yang tidak berkenan dihadapan Allah.

Meskipun demikian kita melihat bahwa Allah rupanya tidak meninggalkan Abram. Allah menunjukkan pembelaanNya yang tak terduga kepada Abram. Juga Abram tidak pernah tahu sebelumnya bahwa Allah sedang bekerja. Kejadian 12:16-20.

Seringkali kita juga merasakan hal yang sama dengan Abram. Allah seringkali seakan diam ditengah masalah dan pergumulan kita sehingga kita mungkin mengambil jalan pintas tanpa mempertanyakan kehendak Allah.

Namun sebenarnya Allah sedang bekerja melakukan sesuatu yang ajaib untuk menyatakan pembelaan dan pertolongan kepada kita bahkan disaat yang tak terduga oleh pikiran kita.

1Korintus 2:9: "Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”

Firman Tuhan juga mengatakan

Roma 8:28: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Kebenaran itu nampak dari pengalaman Abram, Yusuf ketika dijual ke Mesir, bayi Musa yang dibuang ke sungai Nil dan tokoh-tokoh lainya.

Dan kita percaya bahwa sampai saat ini Allah tetap bekerja bahkan ketika kita menyangka bahwa Allah seakan diam dan tak peduli.