Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rahasia Pertumbuhan Gereja Mula-mula

Rahasia Pertumbuhan Gereja Mula-mula. Dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 Lukas mencatat tentang pertumbuhan gereja yang luar biasa dari pengikut Yesus sejak Pentakosta.

Jumlah murid Kristus yang mula-mula ada sekitar seratus dua puluh orang yang turut berkumpul dalam doa bersama menantikan janji Tuhan Yesus mengenai Roh Kudus. Kisah Para Rasul 1:13-15.
Pertumbuhan gereja

Dalam waktu yang terbilang singkat terhitung sejak kenaikan Yesus ke Sorga sampai hari Pentakosta yaitu sekitar sepuluh hari terjadi lonjakan pertobatan besar-besaran. Lukas melaporkan disini bahwa; "Pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa". Kis 2:41.

Jumlah pengikut Yesus terus bertambah dari seratus dua puluh menjadi kira-kira tiga ribu jiwa, selanjutnya Lukas melaporkan bahwa jumlah itu bertambah terus menjadi kira-kira lima ribu laki-laki. Kis 4:4.

Apa yang menyebabkan gereja mula-mula mengalami pertumbuhan yang begitu pesat.

1. Gereja Diberdayakan Oleh Allah Melalui Roh Kudus


Ada empat hal yang disoroti oleh Lukas yang menjadi latar belakang bertumbuhnya gereja yang diringkas dalam ayat 42, yaitu bertekun dalam firman, dalam persekutuan, berkumpul untuk memecah roti, dan berdoa. Tetapi empat hal tersebut tidak akan pernah bisa terjadi tanpa seseorang mengalami suatu pembaruan dari Allah.

Dalam ayat 38-40 seseorang harus mengalami pertobatan, dibaptis dan menerima karunia Roh Kudus. Ketika Gereja telah masuk dalam kehidupan yang dipenuhi Roh Kudus barulah gereja dapat melangkah lebih maju kepada kehidupan baru yang radikal yang membawa pengaruh yang luas.

Gereja tidak akan dapat berdaya guna sebelum Allah memberdayakan gereja Nya lewat Roh Kudus itulah sebabnya gereja harus hidup dalam pertobatan.

2. Empat Langkah Besar Yang Allah Tetapkan Untuk Dipraktekkan Gereja Di Sepanjang Masa


Lukas menyoroti empat hal yang menjadi landasan dan terjadinya pertumbuhan gereja. Kis 2:42; 

Pertama, Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul.
Pengajaran rasul-rasul adalah firman Allah. Gereja yang bertumbuh adalah gereja yang mau bertekun mempelajari firman dan menghidupi firman dalam tindakan nyata. Semakin seseorang bertekun dalam firman maka hidupnya akan semakin berubah, cara pandangnya tentang kehidupan juga pasti berubah.

Sebab Firman Tuhan itu berkuasa ia seperti api dan palu, Yer 23:29; lebih tajam dari pedang bermata dua, Ibr 4:12. Sehingga firman Tuhan itu bermanfaat untuk memperlengkapi orang percaya dengan nilai-nilai rohani 2Tim 3:16-17.

Kedua, Bertekun Dalam Persekutuan.
Orang percaya harus hidup dalam persekutuan tidak terpisah-pisah atau sendiri-sendiri. Dalam persekutuan tidak ada istilah "simpatisan". Gereja harus masuk dalam persekutuan mengambil peran dan tanggungjawab masing-masing sebagai tubuh Kristus yang membentuk sebuah komunitas yang Kudus sebagai keluarga Allah.

Dalam Persekutuan ada kesatuan Roh,saling mengasihi, saling melayani, ada waktu-waktu untuk saling bertemu dan berkumpul sambil makan bersama secara bergilir (ayat 46). Kis 5:12. Itulah yang dilakukan gereja mula-mula dalam persekutuan.

Ketiga, Berkumpul untuk Memecah Roti.
Ini adalah perkumpulan untuk beribadah kepada Allah. Istilah memecah roti bisa bermakna perjamuan Kudus untuk mengingat kembali pengorbanan Yesus bagi umat Nya dan untuk membarui komitmen kesetiaan kita pada apa yang Yesus telah kerjakan bagi kita.

Memecah roti juga bermakna Kesediaan untuk saling berbagi dan saling memperhatikan satu dengan yang lainnya dengan tulus hati. 
Jadi mereka bukan hanya sekedar berkumpul tapi perkumpulan mereka adalah perkumpulan untuk beribadah memuji Allah bukan hanya di bait Allah tetapi juga di rumah masing-masing secara bergilir (ayat 46-47).

Keempat, Hidup dalam Doa bersama.
Ini adalah ciri khas dari gereja mula-mula. Mereka sering bertemu dan berkumpul dalam doa bersama. Dalam persekutuan itu masalah-masalah dalam pelayanan atau pergumulan-pergumulan di bicarakan bersama untuk menemukan solusi terbaik dan dibawa didalam doa. Kis 1:13-26; 4:23-31; 12:22.

Dengan memperhatikan dan menerapkan pola kehidupan gereja mula-mula ini maka gereja akan bergerak dalam pergerakan Allah yang membawa kepada pertumbuhan. Pada waktu yang sama gereja menjadi gereja yang berdampak bagi dunia.

Dimana gereja diberdayakan oleh Roh Kudus dan selanjutnya gereja mengambil peran dan tanggung jawab dalam pimpinan Roh Kudus dengan bertekun dalam pendalaman dan penerapan firman Tuhan, dalam persekutuan, dalam kebersamaan dan doa bersama.