Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menguasai Lidah Menguasai Perkataan

Menguasai lidah menguasai perkataan. Lidah bukan sekedar organ mulut untuk mengecap makanan. Lidah juga berarti perkataan atau tutur kata.Perkataan seseorang menggambarkan pikirannya, perkataan seseorang juga menggambarkan hatinya. (Ams 10:20-21; 15:28).
Menguasai Perkataan lidah
Hati maupun pikiran seseorang dapat dikenali dari perkataannya apakah hatinya baik atau sebaliknya, apakah hatinya jujur atau sebaliknya.


Perkataan bukan sekedar suara yang keluar diudara, perkataan juga bukan sekedar bunyi-bunyian. (Yak 3:2-12). Perkataan adalah kekuatan yang menjadi pusat kendali dari seluruh tubuhnya (ayt 2-4). Sehingga Ketika seseorang dapat mengendalikan lidahnya maka ia akan dapat mengendalikan seluruh perbuatannya. 

Seperti seekor kuda yang kuat dan liar sekalipun dapat dikendalikan dengan kekang pada mulutnya, juga Kapal yang besar sekalipun dapat dikendalikan dengan kemudi yang amat kecil.

Perkataan adalah kekuatan yang dapat menghanguskan, merusak bahkan menghancurkan roda kehidupan manusia, seperti api kecil yang dapat membakar hutan yang lebat (Yakobus 3:5-6). 

Kerajaan Israel terpecah dizaman Raja Rehabeam karena Perkataan Raja Rehabeam yg keras (2Taw 10:1-19).

Rasul Yakobus selanjutnya menyimpulkan demikian;
Lidah adalah sesuatu yang liar dan tidak mudah dijinakkan. Dia adalah sesuatu yang buas, tak terkuasai dan penuh racun yang mematikan (Yakobus 3:7-8).

Walaupun lidah itu liar, tak terkuasai, buas dan penuh racun yang mematikan, akan tetapi lidah orang percaya tidaklah demikian seharusnya; (Yakobus 3: 9-10);

  • Lidah orang percaya adalah lidah yang mempermuliakan nama Tuhan.
  • Lidah orang percaya adalah lidah yang mengeluarkan berkat bukan kutuk. 
  • Lidah orang percaya adalah untuk membangun bukan merobohkan, lidah yang menguatkan bukan melemahkan, lidah yang menjernihkan hati bukan memperkeruh.

Untuk dapat memiliki lidah yang mengeluarkan berkat dan mempermuliakan Tuhan, seseorang harus memperbaiki dulu sumbernya. Dimana sumbernya? Sumbernya adalah dihati (Mat 12:34-37)

Pada akhirnya semua perkataan sia2 manusia akan dibawa ke pengadilan Allah (Mat 12:36-37).
"Kata sia-sia" yg dimaksud disini; Lidah jahat, Tidak memperhatikan apa yang dikatakan (bicara tanpa berpikir), Ceroboh dalam berbicara. (Ams 13:3; 18:21)