Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apakah Orang Kristen Harus menaati Hukum Taurat

Apakah Orang Kristen Harus menaati Hukum Taurat. Pada masa gereja mula-mula Jemaat pernah menghadapi pengajaran bahwa untuk diselamatkan seseorang setelah percaya Yesus juga masih harus menaati hukum Musa yang diberikan Allah kepada umat Israel, seperti misalnya adalah sunat. 
Masalah tersebut telah diselesaikan dalam konsili perdana di Yerusalem yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 15.

Sebagian orang berpikir bahwa semua hukum taurat sudah tidak berlaku bagi orang Kristen sebab kita tidak lagi hidup dibawah hukum taurat tetapi dibawah kasih karunia, dan juga Rasul Paulus berkata bahwa kematian Kristus telah membatalkan hukum taurat dan segala perintah dan ketentuannya. Efesus 2:15. Sehingga terjadi kontras pemahaman yang sangat tajam antara taurat dan Rahmat.

Tetapi Yesus berkata bahwa Ia datang bukan untuk meniadakan hukum taurat tetapi untuk menggenapinya. Matius 5:17. Yesus sebagai seorang Yahudi pasti kitab suci yang Ia pelajari adalah Perjanjian Lama (Tanakh). Ia tentu sangat akrab dengan Taurat.
Pada dasarnya Istilah Anugerah dan kasih karunia bukanlah istilah yang baru muncul di Perjanjian Baru, itu adalah istilah dalam Alkitab yang telah muncul sejak di PL.

Itulah sebabnya hanya dengan memahami taurat dengan benar barulah kita dapat memahami dan menghargai kemuliaan dari Anugerah.

Kata Taurat sering dipahami sebagai hukum tetapi kata itu sendiri dalam bahasa Ibrani yaitu torah berarti instruksi tentang bagaimana hidup dengan benar dihadapan Allah dan manusia.

Pernyataan Yesus dalam Matius 5:17 jelas membedakan antara meniadakan dan menggenapi. Jadi Yesus tidak pernah berusaha untuk membatalkan hukum taurat, bahkan Ia menegaskan bahwa satu iota atau satu titik saja tidak akan ditiadakan dari hukum taurat tetapi Ia datang untuk menggenapi hukum taurat itu.

Kata "menggenapi" disini bisa memiliki beberapa pengertian yaitu, menjelaskan atau menafsirkan Taurat dengan benar. Perhatikan bagaimana Yesus menjelaskan hukum taurat dengan suatu pemahaman yang lebih tinggi. Matius 5:21-48. 
Kata "menggenapi" juga berarti menuruti atau melakukan apa yang sebenarnya dimaksud. Hal ini nampak jelas dari apa yang Yesus katakan diayat 19.

Lalu bagaimana dengan pernyataan Rasul atau Rabbi Saul atau Paulus mengenai Taurat yang sepertinya kontradiksi dengan yang Tuhan Yesus ajarkan.

Bagaimana kita memahami apa yang Paulus katakan dalam Efesus.

Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, Efesus 2:15 (TB). 

Apa sebenarnya yang Rasul Paulus maksudkan disini, bahwa kematian Kristus telah membatalkan hukum taurat. 

Kalau kita membaca dari ayat 11 Maka kita akan temukan konteks dari perkataan Paulus tersebut. Bahwa orang-orang bukan Yahudi tidak termasuk umat pilihan Allah dan tidak termasuk dalam ikatan perjanjian Allah dengan umat-Nya. Sederhananya diluar bangsa Israel mereka tidak termasuk umat Perjanjian.

Namun Rasul Paulus menegaskan Bahwa didalam Kristus mereka yang walaupun bukan orang Yahudi secara lahiriah namun oleh karena kematian Kristus maka mereka dapat beroleh keselamatan tanpa harus mengikuti peraturan-peraturan taurat untuk masuk kedalam agama Yahudi seperti misalnya sunat. Keselamatan seseorang tidak didasarkan pada ketaatan pada hukum taurat sebab tidak ada seorangpun yang di benarkan karena melakukan hukum taurat. Roma 3:20, Galatia 2:16.

Karena ternyata bahwa tidak ada seorangpun yang benar dihadapan Allah, itu artinya ketika manusia dihadapkan dengan hukum taurat semua berada dalam kegagalan dan dibawah kutuk hukum taurat. Jalan keluar untuk masalah tersebut adalah Yesus harus mati tergantung di atas kayu salib, menjadi terkutuk demi menggantikan kita semua manusia yang terkutuk sehingga kita beroleh hidup didalam Kristus. Galatia 3:10-13. 
Jadi didalam Kristus seseorang tidak harus menjadi Yahudi untuk dapat menjadi umat Allah namun oleh karena Anugerah Allah maka kita semua yang percaya didalam Kristus dapat beroleh keselamatan. 

"Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus." TB Gal 3:26.

Selanjutnya bagaimana kita harus hidup apakah kita dapat mengabaikan taurat tentu tidak justru sebaliknya kita harus tekun memperkuat pengajaran etis dan spiritual taurat sebagaimana yang Yesus sendiri ajarkan. Matius 5-7; 22:37-40.

Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;" TB 1Yoh 3:7.

Ayat tersebut memberi makna dan relevansi taurat yang berkelanjutan untuk kehidupan orang percaya saat ini. Sehingga pada dasarnya taurat dan Rahmat tidak pernah bertentangan sebab Rahmat tidak menghapus atau menggantikan Taurat Allah.

Abraham adalah bapa orang beriman, ia dibenarkan bukan karena melakukan hukum taurat, tapi karena iman. Roma 4:1-5. Tetapi bukan berarti selanjutnya Abraham dapat hidup bebas tanpa memperhatikan perintah, aturan dan hukum-hukum Allah. Perhatikan apa yang Alkitab catat berikut ini.

Karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku." Kejadian 26:5 (TB).

Ayat tersebut diatas menggambarkan bahwa Abraham adalah seorang yang memelihara Taurat Tuhan meskipun ia hidup beberapa abad sebelum Musa. 

Menurut John J Parson, iman pada janji Tuhan merupakan makna tertinggi dari Taurat. Hal itu juga nampak pada komentar penulis Surat Ibrani mengenai Abraham bahwa karena iman ia taat...Ibrani 11:8-11.

Dan Tuhan Yesus sendiri juga rasul-rasul Nya mengajarkan kepada orang percaya agar menegakkan Taurat;

Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Matius 22:37-40 (TB). Lihat juga Roma 13:8, Yakobus 2:8.

Mari kita sederhanakan apa yang telah kita bahas sejauh ini:
1. Pengertian Taurat secara umum adalah instruksi atau ajaran dari Tuhan bagaimana hidup sebagai umat-Nya.
2. Jika Taurat adalah instruksi tentang bagaimana hidup sebagai umat Tuhan maka tidak Mungkin diakhiri.
3. Ketika Paulus mengajarkan bahwa tidak ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat (Galatia 2:16), maksudnya adalah karena Natur dosa kita, maka kita tidak dapat mematuhi ketentuan perjanjian yang diberikan Allah di Sinai dan karena itu kebenaran harus datang dari pihak lain yaitu Tuhan sendiri. Galatia 2:16, 
4. Dan ketika Paulus berkata bahwa kematian Kristus telah membatalkan hukum taurat (Efesus 2:15), maksudnya adalah segala ketentuan dan ketetapan hukum sebagai sarana untuk memperoleh kebenaran telah dibatalkan (abolisi).